Rijki Ramdani. Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 13 Januari 2012

1 dari 900 Hubungan Seks Tanpa Kondom Tularkan AIDS

Seattle, Inggris, Orang heteroseksual yang terinfeksi HIV akan menularkan virus kepada pasangannya rata-rata satu kali dari 900 kali hubungan seks tanpa kondom. Demikian menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Afrika. "Namun, berapa pastinya kemungkinan hubungan seksual yang bisa menularkan virus bervariasi pada jumlah virus yang terkandung dalam darah orang yang terinfeksi," kata peneliti, James Hughes dari University of Washington di Seattle. Jumlah virus dalam darah adalah faktor yang paling penting dalam menentukan apakah HIV ditularkan dari pasangan atau tidak. Dalam setiap peningkatan sepuluh kali lipat konsentrasi virus, terjadi peningkatan risiko penularan sekitar tiga kali lipat dalam sekali hubungan seksual. "Orang yang darahnya mengandung virus konsentrasi tinggi malah hanya perlu berhubungan seks sebanyak 10 kali untuk menularkan virus," imbuh Hughes seperti dilansir Myhealthnewsdaily.com, Jum'at (13/1/2012). Temuan baru ini memperkuat gagasan bahwa cara terbaik untuk mengurangi penularan HIV adalah dengan mengurangi konsentrasi virus dalam darah, seperti yang bisa dilakukan obat antiretroviral. Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun 2011 menemukan bahwa obat-obatan dapat mengurangi penularan HIV antara pasangan seksual sebesar 96 persen. Penelitian ini juga mengkonfirmasi bahwa kondom sangat efektif mencegah infeksi HIV. Kondom mengurangi risiko penularan HIV sebesar 78 persen. Sunat pada laki-laki juga dapat mengurangi risiko penularan HIV sebesar 47 persen. Penelitian ini menganalisis data dari 3.297 pasangan dari Afrika sub-Sahara yang memiliki 'HIV-diskordan', artinya salah satu pasangan memiliki HIV, namun lainnya tidak. Orang yang terinfeksi HIV dites secara berkala selama dua tahun untuk mengetahui jumlah HIV dalam darahnya. Pasangan yang tidak terinfeksi juga diwawancarai setiap bulan dan ditanya berapa kali mereka berhubungan seks, dan apakah mereka menggunakan pengaman. Pasangan yang tidak terinfeksi dites secara berkala untuk melihat apakah mereka telah tertular HIV. Para peneliti menggunakan tes genetik virus untuk mengkonfirmasi apakah setiap infeksi HIV baru ditularkan dari pasangannya yang didata pada awal penelitian. Sebanyak delapan puluh enam penularan HIV terjadi selama masa penelitian. Laki-laki dua kali lebih mungkin menularkan HIV kepada perempuan. Tingginya risiko penularan ini dapat dikaitkan dengan konsentrasi virus dalam darah pria yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Namun perempuan lebih mungkin memiliki herpes kelamin yang meningkatkan kerentanan terinfeksi HIV. 93 persen hubungan seksual dalam penelitian menggunakan kondom, namun para peneliti menduga pengakuan peserta penelitian tersebut dilebih-lebihkan. Oleh karena itu, peneliti menduga keefektifan kondom mencegah penularan HIV bisa jadi lebih dari 78 persen seperti yang diperkirakan. "Risiko rata-rata infeksi HIV per hubungan seksual yang diperkirakan dalam penelitian ini konsisten dengan apa yang telah ditemukan penelitian sebelumnya," kata Dr Myron Cohen, profesor kedokteran, mikrobiologi, imunologi dan kesehatan masyarakat di University of North Carolina di Chapel Hill. "Sebagian besar temuan mungkin dapat digeneralisasikan ke negara lain. Penelitian sebelumnya di Amerika Serikat menemukan tingkat penularan HIV yang lebih rendah. Selain itu, temuan ini hanya berlaku untuk pasangan heteroseksual, bukan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Kelompok homoseksual cenderung memiliki tingkat penularan HIV yang lebih tinggi," pungkas Hughes.

0 komentar:

Posting Komentar

Berbagi

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More