Rijki Ramdani. Diberdayakan oleh Blogger.

Selamat Datang di blog rijkiramdani

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.

Anak exassc yang pada narsis

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.

Konser amal sctv

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.

party payung tadisional

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.

Show apa aja ha

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.

Jumat, 25 Mei 2012

Tumbuhan Mampu Bereaksi Terhadap Suara

Sebagian orang percaya tumbuhan mampu menunjukkan reaksi terhadap terpaan cahaya. Bagaimana dengan rangsangan suara? Penelitian yang dilakukan Monica Gagliano dan timnya dari Western Australia University, menemukan tanaman mampu bereaksi terhadap suara dengan frekuensi tertentu.

Seperti dilansir Internastional Business Times, penelitian tersebut bertujuan untuk memperlihatkan akar tanaman muda yang bereaksi terhadap jenis suara tertentu.

"Saya bekerja satu hari di kebun tanaman rempah-rempah dan mulai bertanya, mungkin tanaman juga sensitif terhadap suara. Jadi, saya memutuskan untuk mencari tahu," ujar Monica Gagliano.

Dalam penelitian tersebut, Monica Gagliano yang dibantu Daniel Robert dari Bristol University dan Stefano Mancuso dari Florence Universty, menemukan akar jagung muda mampu menunjukkan interaksi seolah-olah mengeluarkan bunyi klik.



Akar jagung muda yang dimasukan ke dalam air juga mampu memberikan reaksi begrerak condong ke arah sumber suara yang terus-menerus dipancarkan pada frekuensi 220Hz.

Tidak hanya itu, ilmuwan juga menemukan bahwa tanaman juga mampu berkomunikasi dengan tumbuhan lain dengan mengeluarkan zat kimia khusus.

"Semua orang tahu tanaman bereaksi terhadap cahaya dan ilmuwan juga mengetahui bahwa tanaman menggunakan bahan kimia yang mudah menguap untuk berkomunikasi satu sama lain ketika ada bahaya. Seperti pendekatan herbivora misalnya," jelasnya

Penelitian sebelumnya mengenai reaksi tanaman ini telah dikemukan oleh Lyall Watson, seorang ahli botani asal Afrika Selatan pada bukunya yang berjudul Supernature di 1973. Watson ketika itu mengklaim tanaman memiliki emosi.

Bahkan kabarnya, emosi tanaman tersebut dapat didaftarkan pada alat pendeteksi kebohongan. Klaim Watson itu tampaknya segera ditekuk oleh temuan Gagliano dan timnya. Hasil penelitian terbaru ini akan diterbitkan pada jurnal Trend Internasional dalam Plant Science.

Saat Ombak Mengajar Cara Menggapai Bahagia

Seorang pemuda duduk sendirian di tepi pantai. Ia menatap sedih ombak yang berkejaran tiada henti. Ombak merasa iba terhadap si pemuda.

“Sahabat, mengapa engkau tampak pilu sepanjang hari?”

 
 
“Ah, aku sedang merenung dan mencari jalan keluar supaya dapat hidup lepas dari penderitaan. Aku ingin sepertimu, yang sepanjang hari menari dan berkejaran tanpa henti. Bagaimana engkau bisa demikian, wahai Ombak?”

“Karena aku bahagia.”

“Bagaimana engkau dapat bahagia?”

“Ikutilah perjalanan air dari hulu hingga ke hilir, maka kamu akan merasakan perjalanan hidupku yang bahagia di samudera yang luas ini.”

“Jadi, saya harus menyusuri sungai yang berkelok-kelok dan penuh bebatuan?”

“Kalau aku dahulu tidak mau melewati jalan seperti itu, mana bisa aku sampai ke samudera ini?”

Per aspera ad astra, kata pepatah Latin. Artinya sama dengan pepatah ‘berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian’. 
Untuk mencapai kebahagiaan dan keberhasilan, harus ada upaya keras dan seringkali penuh keprihatinan. Karena segala sesuatu menjadi sangat indah bila tidak diperoleh dengan cara instan. Justru dari proses panjang dan penuh kegagalan menempa kita menjadi manusia yang lebih tangguh.
 
Sumber : Apa Kabar Dunia

Berbagi

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More